Selasa, 31 Januari 2017

Cerdas Finansial

Picture source: www.centreofexcellence.com
Apakah Anda pernah merasa bahwa gaji sebulan tidak cukup? Sehingga rasanya ingin punya uang tambahan? Atau Anda ingin bisa belanja apa saja tanoa merasa bersalah? Ingin mengganti kendaraan Anda yang sudah lama dan butut? Ingin jalan-jalan ke berbagai tempat di seluruh dunia? Ingin jadi donatur kegiatan amal dan membantu banyak orang? Cara yang paling mudah dan paling efektif adalah dengan menjadi KAYA. Caranya? Berpikirlah seperti orang kaya, maka uang akan mendekat dengan berbagai cara.

Pola Pikir Orang Kaya

Salah satu ciri orang kaya adalah bahwa mereka umumnya memiliki pola pikir yang CERDAS FINANSIAL, baik mereka sadari ataupun tidak. Apa itu cerdas finansial? Cerdas finansial adalah kemampuan kita menghasilkan dan mengelola uang, serta menjadikan uang bekerja memperbanyak jumlah kekayaan kita. Apakah kita benar-benar membutuhkannya? Cerdas finansial membantu kita untuk tidak terjerembab ke dalam kesalahan-kesalahan finansial yang akibatnya harus ditanggung seumur hidup. Cerdas finansial membantu kita mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mewujudkan semua impian kita dengan lebih cepat, sehingga kita tidak perlu menghabiskan waktu seumur hidup untuk mewujudkannya. Waktu kita di dunia hanya sebentar, sedangkan impian kita sangat banyak. Oleh karenanya kita harus bekerja dengan cerdas supaya kita bisa mewujudkan semua impian kita segera.

Menjadi Cerdas Finansial

Apa yang kita butuhkan dan apa yang harus kita lakukan untuk menjadi orang yang  cerdas finansial? Sebelumnya kita harus mengetahui bagaimana seharusnya mengelola uang dengan benar dan bagaimana uang bekerja. Kemudian kita harus mengetahui di mana posisi kita secara finansial. Setelah itu barulah kita buat road map sebagai panduan bagi kita mencapai tujuan-tujuan finansial. Salah satu cara untuk mencapai tujuan-tujuan finansial itu adalah dengan menjadi kreatif dan produktif. Kreatif artinya kita mampu menemukan dan menciptakan hal-hal baru. Produktif artinya kita mampu menggunakan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan. 

Kebebasan Finansial

Pada akhirnya, semua kegiatan finansial yang kita rencanakan dan lakukan, bermuara pada satu tujuan yaitu kebebasan finansial. Bila kita telah bebas secara finansial, itu artinya kita tidak lagi merasa dikejar target untuk mendapatkan jumlah penghasilan minimal untuk memenuhi  kebutuhan hidup. Jika pikiran kita sudah tidak terbebani dengan kewajiban mencari uang, maka kita bisa mengaktualisasikan diri kita dengan bebas dan bisa mewujudkan semua impian kita. Seandainya kita bermimpi menjadi astronot yang bisa pegi ke bulan, maka itupun akan terwujud. Caranya? Jadilah pengusaha dan investor. Itu bukan hal mustahil. Banyak orang bahkan remaja yang bisa menjadi pebisnis dan investor di usianya yang masih belia. Contohnya saja seperti Hamzah Izzulhaq, Yasa Singgih, Leana Archer, Philip Hartman dan masih banyak lagi.

Jika Anda sudah jadi orang kaya, naiklah ke step berikutnya yaitu menjadi orang yang disayang manusia dan TUHAN. Bagikan kebahagiaan Anda pada orang-orang yang belum beruntung sebagai wujud syukur atas pencapaian yang luar biasa ini.

#ODOPfor99days
#Week5
#Post4

Minggu, 08 Januari 2017

3 Cara Menekan Biaya Hidup Tinggi


Di tengah biaya hidup yang semakin meroket, kita membutuhkan solusi untuk mengatasinya. Hidup semurah mungkin merupakan salah satu cara untuk menekan tingginya biaya hidup dengan menghemat pengeluaran. Permasalahannya, seberapa murah kita bisa hidup? Apa harus berpakaian sangat sederhana, makan sedikit, tinggal di gubuk tanpa listrik? Kalau seperti itu namanya menyiksa diri. Tiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Intinya hiduplah sesuai kebutuhan, dan jangan berlebihan. Mau tahu lebih lanjut? Simak yang berikut ini.

Pada dasarnya biaya hidup utama kita adalah biaya yang dikeluarkan supaya kita bisa tetap HIDUP LAYAK dan SEHAT. Yang kedua, yang membuat biaya hidup tinggi sebenarnya adalah gaya hidup dan rasa tidak puas yang berlebihan dan tidak pada tempatnya. Ketiga, kebutuhan hidup bisa dipenuhi tanpa uang atau tidak dengan uang kita sendiri. Jika kita bisa menyiasati ketiga hal ini, maka kita bisa hidup semurah mungkin, malah bahkan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanyalah sedikit usaha dam kreativitas.

Hidup Layak dan Hidup Sehat

Orang seringkali salah kaprah dengan hidup murah. Seringkali mereka beranggapan hidup murah adalah dengan mengurangi semua kelayakan hidup, seperti membeli baju yang harganya paling murah, makan mie instan, mengurangi jatah makan dari 3 kali menjadi sekali, atau lebih parahnya hidup menumpang pada orang lain, atau pada orang tua, minta gratisan, dan sebagainya. Ini namanya hidup murah yang tidak layak, yang justru malah membuat biaya hidup menjadi lebih besar, atau malah menjadi beban orang lain.

Perkecil pengeluaran dengan membeli barang yang berkualitas baik dan tahan lama. Membeli barang murah yang cepat rusak justru membuat kita harus membeli berulang kali, yang tentunya menambah pengeluaran. Perkecil biaya perawatan kesehatan dengan makan makanan yang sehat. Makanlah sesuai kebutuhan tubuh dan kaya gizi. Makanlah saat lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Kunyah makanan dengan baik. Hidup layak dan sehat justru akan memperkecil biaya hidup kita.

Selalu Mensyukuri yang Kita Miliki

Biaya hidup tinggi seringkali muncul untuk memenuhi kebutuhan akan gaya hidup atau ketidakpuasan yang berlebihan. Fenomena ini bisa kita lihat dari gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini yang berlomba-lomba membeli kendaraan, handphone, dan pakaian dengan tipe atau model terbaru, atau yang lagi nge-trend saat ini. Hal ini merupakan tindakan pemborosan. Salah satu dampak yang nyata terlihat adalah semakin penuhnya jalan oleh kendaraan yang terus bertambah.

Belilah barang yang sesuai dengan kebutuhan kita. Jika masih bisa bersepeda, kenapa harus membeli sepeda motor? Jika bersepeda motor sudah cukup, kenapa harus membeli mobil? Jika kebutuhan kita hanya telpon dan SMS, kenapa harus membeli smartphone model terbaru? Dengan menghindari membeli dan memiliki barang-barang yang tidak kita butuhkan, kita akan menghemat biaya perawatan dan juga pajak. Apalagi jika untuk membelinya kita harus berhutang pada bank atau kartu kredit. Syukurilah apa yang sudah kita miliki dan jangan tergoda dengan apa yang tidak kita miliki.

Memaksimalkan Sumber Daya

Penduduk desa umumnya mengeluarkan biaya yang sangat minim untuk memenuhi kebutuhan makannya. Mereka tidak perlu membeli beras, cabai, bumbu dapur, bahkan lauk pauk, karena semua sudah tersedia di halaman dan sawah atau ladang mereka. Untuk memasak pun tak perlu kompor gas, cukup tungku dan kayunya. Kita pun bisa menyediakan sendiri kebutuhan pokok kita seperti sayuran, bumbu, cabai dan sebagainya dengan menanamnya di halaman rumah kita secara langsung, atau melalui sistem hidroponik. Untuk lauk-pauk, kita bisa memelihara ikan untuk dagingnya dan ayam untuk daging dan telurnya,  membuat tempe sendiri, dan sebagainya. Tentunya hal ini bisa menghemat pengeluaran kita untuk membeli bahan makanan yang harganya seringkali naik.

Jika kita bisa kreatif dan mau repot, sampah pun bisa menjadi sumber yang menghasilkan uang. Sampah organik bisa kita jadikan pupuk kompos, dan sampah non organik seperti botol, kertas dan barang bekas lain, bisa kita jual ke pengepul.

Memaksimalkan sumber daya juga bisa kita terapkan dalam hal pembiayaan. Untuk mengurangi biaya perawatan, kita bisa menyewakan mobil, rumah atau lahan yang kita miliki. Jika kita punya bisnis, tentunya dengan perhitungan yang tepat, aset pribadi kita bisa dijadikan aset perusahaan , sehingga pembiayaan untuk perawatannya pun dapat dibebankan pada perusahaan. Jika kita menjadikan rumah sebagai tempat bisnis, maka perusahaan harus membayar biaya sewanya. Jika kendaraan pribadi kita menjadi aset perusahaan, maka perusahaan harus membiayai perawatannya dan pajaknya. Kita juga bisa menggunakan produk perusahaan yang masuk kriteria cacat produksi atau stok lama. Masih banyak lagi cara yang bisa kita pakai untuk membuat pengeluaran kita menjadi pengeluaran perusahaan. Tapi tentunya harus sesuai dengan aturan bisnis dan prinsip ekonomi,  serta perhitungan yang matang.

Pengelolaan atas ketiga hal tersebut dapat mengurangi beban pengeluaran rumah tangga secara signifikan. Pengelolaannnya bisa disesuaikan karena kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki tiap orang berbeda. Kita hanya harus sedikit kreatif untuk menyiasatinya, sehingga kita bisa hidup dengan biaya semurah mungkin, dan mulai mengalokasikan sisa uang yang tak terpakai untuk hal-hal yang lebih produktif.

#ODOPfor99days
#Week2
#Post2

Senin, 02 Januari 2017

Hidup Semurah Mungkin


Hidup Semurah Mungkin. It seems a great idea. Sepertinya ini bisa menjadi solusi yang tepat di tengah himpitan ekonomi yang semakin menyesakkan dada. Seharusnya ide ini bisa menjadi gerakan nasional, supaya perekonomian Indonesia bisa bergerak ke arah yang lebih positif. Hidup Semurah Mungkin dapat menjadi langkah awal yang cukup sederhana, namun dapat memberikan efek yang luar biasa.

Mengurangi Sifat Konsumtif

Salah satu efek positif dengan hidup semurah mungkin adalah berkurangnya sifat konsumtif masyarakat. Jika masyarakat punya prinsip hidup semurah mungkin, mereka akan berpikir ulang saat hendak membelanjakan uangnya. Pentingkah barang yang hendak saya beli ini? Apakah saya benar-benar membutuhkannya? Apa keuntungan saya membeli barang ini? Apakah barang ini akan memberi nilai lebih? Mereka akan membeli suatu barang yang memang mereka butuhkan dan dapat memberi nilai positif pada pertambahan pendapatan mereka.

Meningkatkan Kemampuan Menabung

Dengan hidup semurah mungkin, masyarakat akan memiliki kemampuan menyisihkan uang untuk menabung. Dengan jumlah simpanan yang meningkat, mereka akan memiliki kemampuan back up dana yang bisa digunakan saat dibutuhkan.

Mendorong Kegiatan yang Lebih Produktif

Simpanan yang dimiliki juga bisa digunakan untuk membiayai kegiatan produktif seperti membuka usaha atau berinvestasi. Semakin banyaknya kegiatan produktif yang dijalankan oleh masyarakat akan membuat roda perekonomian negara bergerak positif. Meningkatnya jumlah produksi barang dan jasa dalam suatu negara merupakan salah satu indikasi positif peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat

Banyaknya unit usaha yang dikembangkan masyarakat akan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Dengan meningkatnya daya serap tenaga kerja maka jumlah pengangguran akan berkurang. Dengan semakin banyaknya orang yang bekerja, hal ini secara langsung akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat tentunya juga akan menurunkan tingkat kemiskinan dan mengurangi kesenjangan dalam masyarakat.

Hal-hal tersebut merupakan dampak positif yang dapat kita raih  hanya dengan satu langkah kecil, yaitu Hidup Semurah Mungkin. Does it make sense?

#ODOPfor99days
#Week1
#Post1